Senin, 20 Mei 2013

Sindrom remaja dan Dewasa Muda

Salah satu dosenku, pengajar Mata kuliah tumbuh kembang Manusia, saat kami membahas kecenderungan masalah emosional pada remaja (Usia 12-20 tahun) dan dewasa Muda (awal 21-30 tahun), pernah berkata, bahwa masalah utama yang sering kali menimbulkan ke-galau-an pada mereka adalah urusan cinta. Tentu saja ruangan kelas menjadi ramai seketika.

Sebenarnya, aku tidak benar-benar merasakan menjadi remaja. Saat SMP duniaku hanyalah rumah dan sekolah. Pergi diantar, dan ketika bel pulang berbunyi, aku langsung dijemput. Entahlah, mengapa orang tua begitu protektif. Alhasil aku jadi tidak memiliki banyak teman. Orang yang paling dekat denganku adalah mama ku sendiri. Aku lebih banyak di rumah, belajar piano, memasak, menyulam, dan hal-hal berbau ke-ibu-an, haha. Maka, aku tidak banyak merasakan sindrom yang biasa melanda anak remaja pada umumnya, galau salah satunya :D
Jadi, untuk membuktikan teori yang aku pelajari, aku betanya pada Mega, adikku yang masih berstatus sebagai remaja. Dan dia meng-iya-kan.

Untuk kasus Dewasa Muda, sedikit banyaknya aku tahu. Semenjak SMA hingga sekarang (di usiaku yang ke-21) aku memiliki banyak teman- yang sedikit banyaknya mereka suka sekali berbagi cerita denganku, curhat lebih tepatnya. Dan yups galau. Macam-macam kelakuannya jika sedang galau. Tetapi ketika mereka bertanya padaku apa itu cinta, maka aku selalu menyerah, tak bisa menjawab.

Bagaimana ku dapat menjelaskan cinta, karena itu sesuatu yang tak dapat dijabarkan
Tapi yang kuyakini bahwa cinta itu rasa yang indah, sebuah rasa karunia Illahi
Rasa malu, bahagia, takut, dan cemburu pun adalah karunia-Nya
Cinta yang suci akan berujung indah, InsyaAllah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar