Senin, 10 Desember 2012

Obat hidup paling mustajab

Hari itu ayah datang ke Bogor, mengunjungi putri pertamanya yang sedang merantau di kota hujan. Perjalanan 7 jam dengan bis beliau jalani demi bertemu aku. Sebelum bis tiba di terminal, aku sudah menunggu terlebih dahulu dengan perasaan was-was. Saat aku tanya "Ada apa sih yah??? Mbak khawatir sama ayah kenapa-kenapa di jalan???#$#$#@&*....dan serentetan pertanyaan dari ku tepat saat ayah baru turun dari bis. Ayah cuma jawab "kangen..." dan dengan senyumnya yang khas. Ah Ayah sungguh membuatku terharu :) Aku jalan-jalan bareng ayah seharian, dan dengan raut mukanya yang teduh, ayah berbicara padaku. Kurang lebih seperti ini....

"...pernahkah kamu menghela nafas panjang, dada berdebar tanpa penjelasan, kecemasan datang tanpa diundang, dan pundak seolah menanggung beban berat tidak terlihat? Pernahkah kamu membenci siang, hingga berharap dia tidak usah datang saja esok pagi, berharap semoga malam ini tidak akan pernah berakhir.. terusss saja malam, terusss saja.. sehingga urusan besok tidak perlu dihadapi..??"

Aku cuma diam sambil melihat ayah, karena aku yakin ayah tak memerlukan jawabanku...

"...pernahkah kamu tidur gelisah, kosong menatap langit2 kamar, bahkan kadang mata berair tanpa terasa akibat sesak di hati.. bahkan kadang menangis dalam tidur? pernahkan kamu sesak disakiti orang lain, kecewa dikhianati orang lain, dihinakan, dianggap tidak-ada, khawatir akan masa depan, ambisi2 yg menjauh, hingga masalah2 kecil yg dataaaaang saja tanpa bosan2, membuat terkeluh???..."

Aku..tetap diam sambil melihat ayah...

"...pernahkah kamu sekali saja dalam hidup ini membenci HUJAN? ber-duuhhh, ber-arggh, ber-sialan mengumpat kenapa hujan harus turun???..."

"tidak yah..." jawabku cepat. Aku selalu menyukai hujan..
 
"...Bagus. karena  jika kita sudah tega mengumpat HUJAN yg sejatinya adalah berkah, maka sudah kronis sekali sakit hatinya. dan tahukah kamu apa obat mustajabnya? sederhana sekali, yaitu: b e r s y u k u r.Dari berpuluh2 akhlak mulia yg disebutkan kitab suci, dari ratusan sifat2 hebat Nabi, Rasul, dan orang2 hebat nan terpilih, inilah sala-satu akhlak pertama dan utama yg harus dikuasai.. bersyukur.. itulah obat paling mustajab hati dalam kehidupan hari ini.. bersyukur..dengan menguasai ilmu syukur.. maka akhlak2 mulia yg lain akan mudah dikuasai.. ihklas.. sabar... qanaah, merasa cukup.. tidak serakah, rakus, itu semua turunan dari akhlak syukur.. dan ayah kasih tahu ya rahasia kecil tentang syukur.. yaitu: kita tidak cukup hanya pandai, my dear.. banyak sekali orang2 yg pandai bersyukur tapi hidupnya tidak kunjung bahagia.. yaps, pandai bersyukur itu necessary (penting); tp pelengkapnya (sufficient) adalah 'senantiasa'.. jadi senantiasalah pandai2 bersyukur, selalulah pandai2 bersyukur.. maka seperti apapun dunia ini menyakiti kita, seketika, di depan mata kita seolah akan dibentangkan 8 pelangi indah.. yakinlah...."
 
Ah Tuhan, aku pun selalu bersyukur karena telah memberiku ayah terhebat nomor satu seluruh dunia :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar