Kamis, 13 Desember 2012

Tentang Takdir



Hari ini salah satu sahabatku bersedih hati. Sedih sekali melihatnya muram seperti itu. Dia sedih karena telah gagal mencapai suatu hal. Ku katakan padanya bahwa itu bukan gagal, hanya belum berhasil. Tapi tetap saja, mukanya mendung dan gelap. Semoga tidak lama, karena aku telah merindukan wajah cerianya. Ayolaaaaah Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut.
Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?



Kamu tahu sahabatku ??? 

Bayangkan sebutir gandum tergeletak sendirian di lantai, di gudang penyimpanan. Sebutir gandum itu jatuh saat karung-karung ditumpuk. Lantas terkena sepakan kuli-kuli angkut yang beranjak pulang sore hari, terlempar kesana kemari, hingga akhirnya terjepit tersembunyi di sela-sela tegel. Seseorang yang bertugas menyapu lantai gudang menjelang malam meletakkan ember kering persis di atasnya. Sempurna sudah  melindungi butir itu dari apapun. Atap gudang penyimpanan itu juga kokoh dan rapi, tidak pernah tampias meski setetes air sepuluh tahun terakhir.

Malam itu hujan deras turun.

Tetapi kering atau basah nasib sebutir gandum itu sudah ditentukan. Tidak peduli seberapa baik atap gudang menahan hujan. Tidak peduli seberapa kokoh ember plastik melindunginya. Tidak peduli seberapa dalam rekahan tegel menutupinya. Kalau malam itu ditentukan basah, maka basahlah ia, kalau ditentukan kering, maka keringlah ia. Begitu pula kehidupan. Robek-tidaknya sehelai daun di hutan paling tersembunyi sekalipun semua sudah ditentukan. Menguap atau menetesnya sebulir embun yang menggelayut di bunga anggrek di dahan paling tinggi, hutan paling jauh…. semua sudah ditentukan.

Sahabatku, kehidupan ini tidak sia-sia. Besar kecil, semua berarti. Semua sudah ada yang menentukan. Kalau urusan sebutir gandum saja sudah ditentukan, bagaimana mungkin urusan manusia yang lebih besar bakal luput dari ketentuan??? Bagi binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati kehidupan adalah sebab-akibat. Mereka hanya menjalani hukun alam yang sudah ditentukan. Setandan pisang masak-menguning setelah sekian hari, setangkai bunga melati jatuh-layu setelah sekian hari, seekor buaya ditentukan jenis kelaminnya berdasarkan hangat-dinginnya suhu induk mengerami…. Tidak ada yang melanggar aturan main itu.

Bagi manusia, hidup ini juga sebab-akibat. Bedanya bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi dan begitu seterusnya, kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu…. Saling mempengaruhi, saling berinteraksi…. Sungguh kalau kulukiskan peta itu, maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, lingkar melingkar. Indah. Sangat indah. Sama sekali tidak rumit.

Itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab-akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu, maka mereka yang menyadari kalau tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat baik. Setiap keputusan yang mereka ambil, setiap kenyataan yang harus mereka hadapi, kejadian-kejadian menyakitkan, kejadian-kejadian menyenangkan, itu semua akan mereka sadari sebagai bagian dari bola raksasa yang indah, yang akan menjadi sebab-akibat bagi orang lain. Dia akan selalu berharap perbuatannya berakibat baik bagi orang lain.

Kecil-besar nilai sebuah perbuatan, langitlah yang menentukan, kecil-besar pengaruhnya bagi orang, langit juga yang menetukan. Bukan berdasarkan ukuran manusia yang amat keterlaluan mencintai dunia ini...



Sahabatku...Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya, begitupun sebaliknya, apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana...

Come on...wake up dear, i am really missing your smile :) :) :)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar