Kenapa ada angin?
Agar orang-orang tahu kalau ada udara di sekitarnya.
Tiap detik menghirup udara, terkadang kita lupa sedang bernafas.
Tiap detik berada dalam udara, lebih sering tidak menyadarinya
Angin memberi kabar bahwa sungguh ada sesuatu di sekitar kita
Meski tidak terlihat, tidak bisa dipegang
Kenapa ada hujan?
Agar orang-orang paham kalau ada langit di atas sana
Tiap detik kita melintas di bawahnya, lebih sering mengeluh
Tiap detik kita bernaung di bawahnya, lebih sering mengabaikan
Hujan memberi kabar bagi para pujangga bahwa sungguh ada yang menaungi di atas
Meski tidak tahu batasnya, tidak ada wujudnya
Kenapa kita sakit hati?
Agar orang-orang paham dia adalah manusia
Tiap saat kita melalui hidup, lebih sering tidak peduli
Tiap saat kita menjalani hidup, mungkin tidak merasa sedang hidup
Sakit hati memberi kabar bagi manusia bahwa kita adalah manusia
Sungguh, tidak ada hewan, binatang yang bisa sakit hati
Apalagi batu, kayu, tanah, tiada pernah sakit hati
Maka berdiri yuk sejenak, lalu merasakan angin menerpa wajah
Lantas tersenyum, ada udara di sekitar kita
Maka mendongaklah menatap ke atas, tatap bulan gemintang atau langit biru bersaput awan
Lantas mengangguk takjim, ada langit di sana
Maka berhentilah sejenak saat sakit hati itu tiba, rasakan segenap sensasinya
Lantas tertawa kecil atau terkekeh juga boleh, kita adalah manusia. Yapp...kita adalah manusia =)
Jumat, 21 Juni 2013
Jumat, 07 Juni 2013
# Lugu, lucu, polos
selama 5 hari di rumah, banyak sekali hal yang aku lakukan. Mulai dari datang ke pengajian, dengerin tausiyah, belajar masak, ngajar anak-anak tetangga, sampai isengin si bungsu rachma, aku manggilnya dede. Haha, sumpah polos banget tu bocah :D
#saat lagi di dapur, masak capcay
dede : mbak lagi apa?
aku : masak capcay. Suka kan? Awas aja kalo gak suka makan sayur
dede : suka mbak. itu apa?
aku : Kembang tahu
dede : emang tahu ada pohonnya ya mbak?
aku : ada. buktinya ini kembangnya. Pohon tahu tinggiiiiiiiii sekali
dede : ooo...
aku : #ngakak. hahahahahaa
#masih lagi di dapur, masak sayur asam
dede : mbak masuk sayur asam yaa?? wangii
aku : iya, semoga enak, haha
dede : dede mau bantuin
aku : boleh, itu belum dikasih salam
dede : (buka panci) Assalamualaikunnnm
aku : #ngakak. hahahahah
#lagi jalan-jalan
aku : dede, ke ATM dulu yuk
dede : #muka datar, gak ngerti mungkin ATM apa
setelah ambil uang
dede : mbak, kartu itu ngeluarin uang ya? enak
aku : iya, kartu ini baik. Asal punya kartu ini kita jadi punya uang banyak
dede : ooo
aku :#ngakak. hahahaha
#lagi di kamar. Tiba-tiba dede masuk
dede : mbak, kata guru ngaji dede surga di telapak kaki ibu. Maksudnya apa?
aku : ya di telapak kakinya mama kalo diliat-liat nanti ada surganya
dede : #ngangguk-ngangguk
beberapa lama, aku keluar kamar mendapati dede yang sedang tengkurap memperhatikan lantai
aku : dede lagi apa?
dede : mbak, ini telapak kakinya mama habis mandi. Kok udah lama surganya gak muncu-muncul?
aku : #ngakak, hahahaha
#lagi di teras belakang, makan jeruk
dede : mbak, tadi bijinya gak sengaja ketelen
aku : waaaah, besok bakalan tumbuh tuh dek
dede : tumbuh dimana??? (ekspresi muka cemas)
aku : (sambil nahan ketawa) ya dari kepala dede. Besok bangun tidur pasti udah tumbuh pohon jeruk
dede : nangis guling-guling
aku : #dimarahin mama
Jumat, 7 Juny 2013
Sore-sore, dalam bis perjalanan ke Bogor. Ah, aku pasti merindukanmu, dede :')
#saat lagi di dapur, masak capcay
dede : mbak lagi apa?
aku : masak capcay. Suka kan? Awas aja kalo gak suka makan sayur
dede : suka mbak. itu apa?
aku : Kembang tahu
dede : emang tahu ada pohonnya ya mbak?
aku : ada. buktinya ini kembangnya. Pohon tahu tinggiiiiiiiii sekali
dede : ooo...
aku : #ngakak. hahahahahaa
#masih lagi di dapur, masak sayur asam
dede : mbak masuk sayur asam yaa?? wangii
aku : iya, semoga enak, haha
dede : dede mau bantuin
aku : boleh, itu belum dikasih salam
dede : (buka panci) Assalamualaikunnnm
aku : #ngakak. hahahahah
#lagi jalan-jalan
aku : dede, ke ATM dulu yuk
dede : #muka datar, gak ngerti mungkin ATM apa
setelah ambil uang
dede : mbak, kartu itu ngeluarin uang ya? enak
aku : iya, kartu ini baik. Asal punya kartu ini kita jadi punya uang banyak
dede : ooo
aku :#ngakak. hahahaha
#lagi di kamar. Tiba-tiba dede masuk
dede : mbak, kata guru ngaji dede surga di telapak kaki ibu. Maksudnya apa?
aku : ya di telapak kakinya mama kalo diliat-liat nanti ada surganya
dede : #ngangguk-ngangguk
beberapa lama, aku keluar kamar mendapati dede yang sedang tengkurap memperhatikan lantai
aku : dede lagi apa?
dede : mbak, ini telapak kakinya mama habis mandi. Kok udah lama surganya gak muncu-muncul?
aku : #ngakak, hahahaha
#lagi di teras belakang, makan jeruk
dede : mbak, tadi bijinya gak sengaja ketelen
aku : waaaah, besok bakalan tumbuh tuh dek
dede : tumbuh dimana??? (ekspresi muka cemas)
aku : (sambil nahan ketawa) ya dari kepala dede. Besok bangun tidur pasti udah tumbuh pohon jeruk
dede : nangis guling-guling
aku : #dimarahin mama
Jumat, 7 Juny 2013
Sore-sore, dalam bis perjalanan ke Bogor. Ah, aku pasti merindukanmu, dede :')
Selasa, 04 Juni 2013
Jangan-jangan
Hari ini adalah hari ke-3 aku berada di rumah. Aku hanya memiliki waktu 5 hari saja di sini, itu artinya tinggal 2 hari jatah liburanku. Hmmm, sebenarnya tidak juga dikatakan liburan, karena memang sekarang bukan saatnya liburan. Kebetulan ada jedah waktu satu minggu sebelum ujian akhir, dimana satu minggu itu, kami- para mahasiswa, sebut sebagai minggu tenang, karena tidak ada lagi perkuliahan atau praktikum. Aku sebenarnya tidak ingin pulang, tapi mengingat setelah UAS ini aku fieldtrip dan dilanjutkan praktikum ke Malang, well rasa-rasanya lebih baik pulang untuk berpamitan.
And welcome Home!!!
Setelah merantau, aku merasakan rumah sebagai sesuatu yang sangat spesial. Di rumah aku merasa aman, entahlah, sesuatu yang tidak bisa aku jelaskan bagaimana detilnya.
Tahukah kalian apa yang paling aku suka saat di rumah??? Aku suka sekali, saat pagi-pagi setelah selesai sholat subuh dan mengaji, lalu aku membuka seluruh jendela rumah. Merasakan hembusan angin pagi rasanya segar sekali. Setelah itu aku akan menyapu, mengepel, menyapu halaman, memasak, dan mencuci piring. Tepat pukul 07.00 WIB semua pekerjaan selesai. Dan heii, kenapa aku merasa bahagia??? Bukankah sebelum merantau aku juga melakukan hal yang sama??? Melakukan rutinitas seperti itu di pagi hari bukankah biasa saja??? Tapi kenapa sekarang terasa sangat spesial???
And Welcome home!!!
Saat sore hari aku paling suka mengajak si bungsu bermain-main di lapangan dekat kampung. Bermain kejar-kejaran diantara ilalang-ilalang yang tinggi. Bersama-sama meniup dandelion. Ah..menyenangkan sekali. Dan heii kenapa ini terasa sangat menyenangkan??? Bukankah bermain di lapangan saat sore hari adalah hal yang selalu aku lakukan sejak dulu, dulu sekali bahkan saat aku belum sekolah??? Tapi kenapa sekarang terasa sangat spesial???
And welcome home!!!
Saat melihat hujan dari jendela kamar terasa lebih menyenangkan. Tap heiii, kenapa terasa lebih menyenangkan??? Bukankah dari dulu aku memang suka melihat hujan??? Tapi kenapa sekarang terasa sangat spesial???
And welcome home!!!
Saat sehabis magrib kami semua berkumpul di ruang keluarga. Aku dan mama yang sambil menikmati teh hijau hangat, ayah yang meminum kopi, mega dan rahma dengan susu coklat kesukaannya, bercerita banyak hal. Menyenangkan sekali. Tapi heii..kenapa sekarang terasa lebih menyenangkan? Bukankah sudah hal yang biasa kami lakukan saat sehabis magrib kami semua berkumpul seperti itu???
Maka jangan-jangan banyak sekali hal yang sering kita lakukan- yang kita sebut sebagai rutinitas itu, adalah sebenarnya sesuatu yang sangat spesial. Sesuatu yang akan kita rindukan saat kita tidak lagi melakukannya. Maka nasihat orang tua untuk menikmati segala hal yang kita lakukan saat ini adalah benar sekali.
Jangan-jangan kita baru akan menyadari bahwa menjadi seorang anak kecil itu sangat menyenangkan setelah kita beranjak dewasa. Jangan-jangan menjadi dewasa itu adalah hal yang sangat istimewa saat kita sudah tua nanti.
Desa Sumber, setelah selesai sarapan :)
Menangis, menangis dan menangis
umumnya orang2 berpikir, bahwa wanita dan anak2 lebih masuk akal secara sosial untuk menangis dibandingkan laki-laki, apalagi laki-laki dewasa. Tapi bagi saya, laki-laki menangis, kenapa tidak???
Umumnya orang-orang berpikir, bahwa kesedihan adalah alasan terbesar, dan paling masuk akal secara sosial untuk membuat seseorang menangis. Tapi itu umumnya, menurut hemat saya, menangis itu dekat sekali dengan banyak hal. Marah, saking marahnya seseorang bisa menangis. Rindu, saking rindunya, orang2 bisa jadi menangis. Bahkan bahagia, saking bahagianya orang2 bisa berlinang air mata, juga hal2 lain seperti frustasi, galau, putus asa, itu semua dekat dengan menangis.
Berapa liter air mata bisa diproduksi manusia saat menangis? kata pujangga, lihatlah, gadis penyabar dan baik hati itu menangis berliter-liter air mata karena cinta. atau kata pembuat film, macam shaolin soccer, tokoh utama ceweknya, bisa membuat kue enak dari tepung yg adonannya dari air matanya. atau kata novel gombal soal romans, tokoh utamanya menangis hingga menggenangi lantai. aduh, malah ada yg tega menulis kalau tokoh utamanya tenggelam oleh air matanya sendiri, atau air matanya tumpah menganak sungai--kebayang kan, sungai lho teman-teman, banyak banget kan airnya. Itu sungguhan? tidakkah berlebihan? saya sama sekali tidak tahu. boleh jadi memang begitu--yang bersangkutan nangis sambil tidak sengaja membuka pintu bendungan jatiluhur. hahaha :D
seberapa sering kita menangis? seberapa sering saya menangis? kenapa kita menangis? apakah itu berharga untuk ditangisi? walaupun airmata kita bukan kristal berharga, cuma air biasa, tetap saja sesuatu, dan kita tetap bisa bertanya, apakah itu layak untuk ditangisi? apakah seseorang atau sesuatu itu berharga untuk ditangisi? well, kalau mau dianalisis semua, bisa jadi satu buku: 'menangis', dan boleh jadi best seller--karena urusan tangis menangis ini komersil.
jadi drpada saya ngelantur kemana2, malah bikin buku tentang menangis, sy tutup catatan random ini dgn sebuah kalimat: seseorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis), maka Allah akan menolongnya saat tidak ada lagi pertolongan yg tersisa kecuali pertolonganNya.
Hebat, kan? kita menangis ber-ember-ember untukl seseorang, jangankan ngasih pertolongan, boleh jadi dia nyadar juga nggak, tahu juga nggak yang bersangkutan kalau kita sedang menangis untuknya.Tapi tidak dalam urusan ini. janji itu valid, pasti terbukti. dan Allah tahu persis kita menangis untukNya. Maka jangan sia-siakan air mata kita.
selamat menangis, untuk hal-hal yang layak ditangisi, tentu saja :)
Yang Hilang dari Manusia
kita semakin sulit merasakan kehilangan ketika hanya menyaksikan …
Cirebon, 4 Juni 2013,
Pernah kita mendengar salah satu dari sekian ribu teman kita kehilangan , kehilangan salah satu orang tuanya misal. Semakin jauh hubungan kita , maka segala berita kehilangan seolah menjadi biasa saja.Ketika kita menyaksikan berita kehilangan di TV , kehilangan nyawa , kehilangan sanak saudara , kehilangan anak , kehilangan apapun, seolah semua terasa hambar.Toh kalian tetap bisa tertawa ria setelahnya , bercanda ini dan itu. Semuanya semakin kehilangan makna bukan , bahkan kita sendiri semakin tidak peduli ketika makna pun kehilangan.Ada bagian yang hilang dari manusia dewasa ini , perasaan empati. Semakin kesini , kita semakin sedikit peduli. Hubungan hanya sekedar terpaut satu sama lain di jejaring sosial , hubungan batin hanya mitos.Kita dipisahkan oleh kesibukan, ketika hari ini kamu mendengar salah satu temanmu kehilangan ayahnya, sudah , setelah itu hidupmu berjalan seperti tidak pernah terjadi apa-apa.Begitulah hidup kita sejauh ini bukan ? ketika semakin sedikit waktu kita untuk sekedar menyisihkan waktu memikirkan dan memahami orang lain.Ya , mungkin begitu… .Mungkin jika tidak
Saat mendung sore-sore, berharap hujan turun ^^
Senin, 03 Juni 2013
#saat hujan
Aku senang berteriak di depan air terjun tinggi,
berdebam suaranya memekakkan telinga
agar tidak ada yang tahu kalau aku sedang berteriak
Aku suka sekali berlari di tengah padang ilalang tinggi,
yang pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepalaku
agar tidak ada yang tahu kalau aku sedang berlari
Aku senang termenung di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana
agar tidak ada yang tahu kalau aku sedang termangu
Dan, aku paling suka menangis saat hujan,
ketika air membasuh wajahku
agar tidak ada yang tahu kalau aku sedang menangis
Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya
Perasaan adalah perasaan,
Hanya orang-orang terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya orang-orang bersabarlah yang akan menerima hadiah indah
Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kalau kita sedang menangis
berdebam suaranya memekakkan telinga
agar tidak ada yang tahu kalau aku sedang berteriak
Aku suka sekali berlari di tengah padang ilalang tinggi,
yang pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepalaku
agar tidak ada yang tahu kalau aku sedang berlari
Aku senang termenung di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana
agar tidak ada yang tahu kalau aku sedang termangu
Dan, aku paling suka menangis saat hujan,
ketika air membasuh wajahku
agar tidak ada yang tahu kalau aku sedang menangis
Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya
Perasaan adalah perasaan,
Hanya orang-orang terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya orang-orang bersabarlah yang akan menerima hadiah indah
Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kalau kita sedang menangis
Maka saat hujan turun, selamat menangis :)
Langganan:
Postingan (Atom)