Memori adalah kenangan, tentang kejadian atau hal-hal di
masa lampau yang masih tetap hidup di hati dan pikiran, meskipun sesuatu itu
sudah tidak lagi dekat/ada di depan mata, atau disekitar kita. beberapa benda
mampu mempertahankan memori, seperti photo, album kenangan, atau rekaman video.
Itulah salah satu alasan kenapa aku suka berphoto (selain narsis,
mungkin,hehe), saat momen apapun, dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun.
Misalnya saat aku berkunjung ke suatu tempat, aku pasti mengabadikan tempat itu dengan berphoto, biarpun gak pake kamera yang canggih-canggih amat, hehe. Asalkan Nampak, bisa sebagai bukti sejarah. Atau ketika ada momen tertentu, perayaan ulang tahun, saat aku dan mama bereksperimen menghasilkan resep masakan baru, saat mendapatkan reward, saat ayah pake seragam kerja baru, saat adek untuk pertama kalinya pake seragam sekolah, atau bersama seseorang tertentu, misalnya teman-teman sd, smp,kuliah, teman-teman di tempat les bahasa, tempat bimbingan belajar, saat seluruh anggota besar (yang dari sabang sampai merauke) berkumpul, pasti aku mengabadikannya dengan berphoto, sekali lagi, biarpun gak pake kamera yang canggih-canggih amat, hehe.
Misalnya saat aku berkunjung ke suatu tempat, aku pasti mengabadikan tempat itu dengan berphoto, biarpun gak pake kamera yang canggih-canggih amat, hehe. Asalkan Nampak, bisa sebagai bukti sejarah. Atau ketika ada momen tertentu, perayaan ulang tahun, saat aku dan mama bereksperimen menghasilkan resep masakan baru, saat mendapatkan reward, saat ayah pake seragam kerja baru, saat adek untuk pertama kalinya pake seragam sekolah, atau bersama seseorang tertentu, misalnya teman-teman sd, smp,kuliah, teman-teman di tempat les bahasa, tempat bimbingan belajar, saat seluruh anggota besar (yang dari sabang sampai merauke) berkumpul, pasti aku mengabadikannya dengan berphoto, sekali lagi, biarpun gak pake kamera yang canggih-canggih amat, hehe.
Karena, aku tahu bahwa kenangan hanya akan menjadi masa lalu,
akan menjadi sebuah epos yang mustahil untuk terulang. Tapi, aku tidak ingin
menjadi seperti itu bagi kehidupan orang lain. Menjadi masa lalu jika tidak ada
lagi di kehidupan orang itu. Aku ingin selalu hidup, di hati dan pikiran setiap
orang yang mengenalku. Ya, di hati dan pikiran. Bukan hanya akan diingat saat
mereka sedang melihatku berpose di photo, tapi aku memang hidup di hati dan
pikiran mereka. Dan sepertinya, aku tahu bagaimana caranya…
Sekarang aku mau bertanya :
1. 1 Apakah
ada yang tahu dan masih ingat pemenang
miss.univers 2011 kemarin???
2. .2 Apakah
ada yang tahu dan masih ingat siapa
peraih medali emas di ajang olimpiade astronomi internasional kemarin???
3. 3 Apakah
ada yang tahu dan masih ingat siapa orang terkaya di dunia ini???
4. 4 Apakah
ada yang tahu dan masih ingat siapa madam Theresa ???
5. 5 Kalian
masih ingat siapa yang dulu setiap hari nyuapin kita makan?
6. 6 Kalian
masih ingat siapa yang dulu ngajarin naik sepeda?
7. 7.Kalian
masih ingat dulu siapa yang ngajarin rumitnya pembagian matematika?
8. 8 Kalian
masih ingat siapa aja yang cemas,menjenguk, dan menunggui kita saat terbaring
sakit tidak berdaya??? Siapa yang melontarkan seribu doa dan semangat untuk
kita???
9. 9 Siapa
yang tersenyum bangga saat kita berhasil memenangkan sesuatu ???
Aku bisa jamin, bahwa pertanyaaan
nomer 1-4 itu lebih sulit di jawab ketimbang pertanyaan nomer 5-9. Kalau itu
soal ujian, paling rata-rata dapet 6, hehe. Poinnya adalah, sesorang yang masih
hidup di hati dan pikiran kita adalah seseorang yang pernah ada dan DIA MENYENTUH HATI KITA.
Saat kita masih gak bisa makan dengan benar,
atau makan ikan yang mengandung duri-duri, seseorang itu bagaikan pahlawan yang
membantu kita makan, dan siapa orang itu bisa jadi relative, berbeda satu sama
lain bagi setiap orang. Dan untukku, dia adalah mama.
Saat aku masih seorang gadis kecil yang belajar naik sepeda, tertatih-tatih kemudian jatuh dan berdarah, lalu menangis, ayah yang mengusap air mataku, mengobati luka di lututku, meyakinkanku bahwa aku bisa, lalu terus mengajariku dengan sabar, hingga akhirnya aku bisa. Dan kenangan itu masih terus hidup hingga detik ini.
Dan aku masih ingat, guru sd kelas satu ku , yang subhanallah sabarnya saat aku belajar hitung-hitungan matematika.
Dulu, aku adalah gadis remaja yang sering sekali sakit. Hingga akhirnya aku jarang masuk sekolah. Tapi yang mengejutkan adalah aku tetap bisa mempertahankan predikat rangking satu ku mulai dari kelas satu SD sampai kelas 3 SMA. Karena apa??? Saat aku sakit, aku dikelilingi mama, ayah, yang tidak henti-hentinya memberiku semangat, doa-doa, menguatkanku untuk tidak mudah putus asa atau menyerah. Mereka selalu bilang bahwa memang hal yang termudah dilakukan di dunia ini adalah menyerah. Maka jangan sekali-sekali mudah untuk menyerah. Masa sih mau melakukan hal yang jelas-jelas mudah dilakukan oleh semua orang??? Dan ada temanku, yang baik sekali, setiap hari datang untuk menjelaskan pelajaran di sekolah dan meminjamkan catatannya, bahkan mencatatkannya dibuku ku. Subhanallah, dan hingga detik ini, aku masih ingat siapa mereka.
Dan saat aku berhasil menjadi juara kelas, memenangkan lomba cerdas cermat antar sekolah, menjadi murid teladan, mereka adalah orang-orang yang memberikan senyuman bangganya untukku. Tak perlu ada kata-kata yang terlontar, karena aku bisa merasakan, senyuman indahnya itu mengalahkan ribuan kata-kata pujian. Atau saat aku berhasil diterima di IPB, mama dan ayah tersenyum bangga kepadaku. Atau, saat aku berhasil membaca puisi dengan baik, beberapa sahabat terbaikku yang padahal sibuk banget tapi tetap datang untuk mendukung, dan tersenyum bangga kepadaku, sungguh semua itu menyentuh sekali.
Saat aku masih seorang gadis kecil yang belajar naik sepeda, tertatih-tatih kemudian jatuh dan berdarah, lalu menangis, ayah yang mengusap air mataku, mengobati luka di lututku, meyakinkanku bahwa aku bisa, lalu terus mengajariku dengan sabar, hingga akhirnya aku bisa. Dan kenangan itu masih terus hidup hingga detik ini.
Dan aku masih ingat, guru sd kelas satu ku , yang subhanallah sabarnya saat aku belajar hitung-hitungan matematika.
Dulu, aku adalah gadis remaja yang sering sekali sakit. Hingga akhirnya aku jarang masuk sekolah. Tapi yang mengejutkan adalah aku tetap bisa mempertahankan predikat rangking satu ku mulai dari kelas satu SD sampai kelas 3 SMA. Karena apa??? Saat aku sakit, aku dikelilingi mama, ayah, yang tidak henti-hentinya memberiku semangat, doa-doa, menguatkanku untuk tidak mudah putus asa atau menyerah. Mereka selalu bilang bahwa memang hal yang termudah dilakukan di dunia ini adalah menyerah. Maka jangan sekali-sekali mudah untuk menyerah. Masa sih mau melakukan hal yang jelas-jelas mudah dilakukan oleh semua orang??? Dan ada temanku, yang baik sekali, setiap hari datang untuk menjelaskan pelajaran di sekolah dan meminjamkan catatannya, bahkan mencatatkannya dibuku ku. Subhanallah, dan hingga detik ini, aku masih ingat siapa mereka.
Dan saat aku berhasil menjadi juara kelas, memenangkan lomba cerdas cermat antar sekolah, menjadi murid teladan, mereka adalah orang-orang yang memberikan senyuman bangganya untukku. Tak perlu ada kata-kata yang terlontar, karena aku bisa merasakan, senyuman indahnya itu mengalahkan ribuan kata-kata pujian. Atau saat aku berhasil diterima di IPB, mama dan ayah tersenyum bangga kepadaku. Atau, saat aku berhasil membaca puisi dengan baik, beberapa sahabat terbaikku yang padahal sibuk banget tapi tetap datang untuk mendukung, dan tersenyum bangga kepadaku, sungguh semua itu menyentuh sekali.
Jadi, tak perlu menjadi wanita
tercantik seperti miss univers, atau terpintar seperti pemenang olimpiade2
internasional, atau menjadi yang terkaya, atau terbaik sekalipun seperti madam Theresa
yang katanya baiiiiiiiiiiiiik banget. Madam Theresa tak berarti apa-apa di hati
dan pikirannku, siapa dia??? Karena dia tak pernah sekalipun menyentuh hatiku…
See you^^