Senin, 31 Oktober 2011

ada apa dengan 19 Juni 2011???

let's go back at 19 June 2011.. 
,
Akhirnya hari ini tiba juga. Setelah melalu proses yg panjang, hari ini kita out dr asrama TPB IPB temaaan,
,
Salah seorang kerabat bilang "cemanalah, masuk asrama kita nangis, keluarpun kita nangis", atau yg ini "kita masuk asrama dngan terpaksa, dan keluar asrama harus dipaksa",hihihy...
Well guys, sudah jd hukum alam bahwa kata bertemu harus berpasangan dgn kata berpisah! Aku jg sedih, sangat sedih sama seperti kaliaaan..
,
banyak cerita yg terukir di asrama, seperti: begadang rame2 buat belajar sampai jam 1 pagi, ngebolang seharian sampai2 mau kena jam malam asrama, makan rame2, seru2an ngerayain ultah, malam2 keramas pake "pedican" :-D, atau nangis bareng2 kalo lg curhat..
Masih ingat waktu sakit dulu, kalian semua nemenin di kamar, ngehibur, ketawa2, besok paginya langsung sembuh, padahal waktu itu badan nindy panasnya masyaallah..
Kalian jg buat ulang tahun nindy bkal tak terlupakan, ngerjain pas di kamar mandi dgn matiin lampu :-[ tp thanks yah buat birthday cake,kado,sm surprisenya :) :) :)
,
kejadian konyol yg msh diinget apa yah? Oh y! Pas minum air keran..waktu itu miss.x mau bersihin luka di kakinya, dia ambil air keran pk gelas,penuh, terus ditaro di meja..mungkin karna saking hausnya br dateng, langsung deh air itu aku minum,glek glek..segarrr. Dgn muka kaget dia bilang "nindy..itu air keran buat bersihin borok gue!" what??? Huekk,sumpah sampai sekarang msh jijik kalo inget itu.
Kejadian lainnya pas jatuh nyemplung di selokan asrama. Itu lebih menjijikan dr minum air keran td !
,
itu semua hanya sebagian kecil yg kita buat di asrama.
Satu kata : menyenangkan!
,
terima kasih teman2 kamar 243, dan semua teman2 lorong 8 A2, untuk menemani saya melewati tahun pertama di IPB ini..
Selamat sukses buat kita semua, amiin :)

Meniru yang kreatif :)

www.kolomkita.com
Memiliki naskah yang orisinil merupakan kebanggaan dan keinginan setiap penulis. Tidak ada penulis yang mau dituduh menyontek, menjiplak, plagiat (alias tukang nyolong). Bahkan penulis yang benar benar plagiat pun akan menggeleng keras keras, sebab tuduhan itu memang tidak terhormat sekali. Wajar saja, sejak mulai bersekolah kita selalu diajarkan untuk tidak mencontek.
Sayangnya tidak semua orang bisa memiliki kemampuan untuk menulis sesuatu yang orisinil dan unik. Tidak dapat dipungkiri kemampuan setiap orang memang berbeda. Ada orang yang sanggup menulis masterpiece dalam sekejap mata. Sedangkan ada yang menulis selembar surat buat pacaranya saja, sampai menghabiskan kertas satu rim. Tulisan ini tidak akan mengajarkan bagaimana menghasilkan suatu naskah yang orisinal. Tetapi malah mengajarkan untuk menjadi peniru - namun bukan sembarang peniru - melainkan peniru yang kreatif.
Mari kita belajar dari pengalaman bangsa Jepang, bangsa yang saat ini sudah sangat maju dan menjadi tolok ukur perkembangan teknologi. Padahal kalau kita kembali ke tahun 1945, Jepang hancur lebur. Perekonomian hancur dan harga diri sebagai bangsa pun remuk redam. Tapi perlahan lahan dia mulai bangkit dengan meniru. Ia memproduksi barang yang mirip dengan buatan produk negara maju lain, tapi dengan beberapa modifikasi sederhana. Mungkin beberapa oranmg masih ingat akan tahun 1980-an ada stigma kalau “Made in Japan” adalah barang yang modelnya boleh keren tapi tidak awet. Tapi dari situ pelan pelan Jepang mulai belajar menginovasi diri, dan sekarang malah menjadi inovator yang disegani.
Jadi peniru bukanlah hal yang dilarang. Kita sendiri kan tiruan dari orang tua kita, iya kan? Kalau tidak ada yang boleh meniru, penjual ayam goreng cuma ada satu sedunia. Tetapi faktanya setiap orang bisa menjual ayam goreng dengan gaya dan bumbu ala masing masing. Namun ada syaratnya yaitu jangan jadi sembarang peniru, jadilah peniru yang kreatif. Jika kamu cuman menjiplak, ya siap siaplah untuk dihujat seluruh dunia. Untuk itu, pakai jurus jitu peniru yang kreatif yaitu strategi ATM. Strategi ini dikenal dengan baik di dunia bisnis dan dapat diterapkan di dunia tulis menulis. ATM = Amati, Tiru dan Modifikasi.